Perkembangan
dan dinamika Kota Magelang yang pesat sebagai Kota Jasa saat ini tidak terlepas
dari kondisi geografis yang ada walaupun luasnya hanya 18,12 km2. Secara
geografis Kota Magelang terletak pada 110o12’30” - 110o12’52” Bujur Timur dan
7o26’28” - 7o30’9” Lintang Selatan serta terletak pada posisi strategis, karena
berada tepat di tengah-tengah
Pulau
Jawa, dan berada di perislangan jalur transportasi dan ekonomi antara
Semarang-Magelang-Yogyakarta dan Purworejo, di samping berada pada persimpangan
jalur wisata lokal maupun regional antara Yogyakarta-Borobudur-Kopeng dan
dataran tinggi Dieng.
Letak
strategis Kota Magelang juga ditunjang dengan penetapan Kota Magelang sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Purwomanggung (Kabupaten Purworejo,
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang)
dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah.
Secara
topografis Kota Magelang merupakan dataran tinggi yang berada kurang dari lebih
380 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan berkisar antara 5o - 45o,
sehingga Kota Magelang merupakan wilayah yang bebas banjir dengan ditunjang
keberadaan sungai Progo di sisi barat dan sungai Elo di sisi timur. Klimatologi
Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim basah dengan curah hujan
yang cukup tinggi sebesar +7,10 mm/th.
Secara
administratif Kota Magelang RW 20 terbagi atas 7 RT dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
a.
Sebelah Utara
Kelurahan Wates, Rejowinangun Utara, Kota Magelang
b.
Sebelah Timur
Sungai Lumprit, Rejowinangun Utara, Kota Magelang
c.
Sebelah Selatan
Sungai Ngaran, Kelurahan Tidar, Kota Magelang
d.
Sebelah Barat
RW 18 dan 19, Jl. Rawapening, Kota Magelang
0 komentar:
Posting Komentar